Thursday, August 20, 2009

Kaidah Dan Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah Dalam Mengambil dan Menggunakan Dalil

Kaidah Dan Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah Dalam Mengambil dan Menggunakan Dalil

  1. Sumber Aqidah adalah kitabullah (Al-Qur-an), Sunnah Rasulullah yang shahih dan ijma salafush shalih
  2. Setiap Sunnah yang shahih yang berasal dari Rasulullah wajib diterima, walaupun sifatnya ahad (hadist yang tidak mencapai derajat mutawatir, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh seorang periwayat atau lebih, tapi periwayatannya dalam jumlah yang terhitung , atau hadist ahad adalah hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat hadist mutawatir atau tidak memenuhi sebagian syarat-syarat hadist mutawatir. ALLAH berfirman : " ... Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan apa-apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ..." (QS. Al-Hasyr : 7)
  3. Yang menjadikan rujukan dalam memahami Al-Quran dan As Sunnah adalah nash-nash yang menjelaskannya, pemahaman Salafush Shalih dan para imam yang mengikuti jejak mereka, serta dilihat arti yang benar dalam bahasa Arab, Jika hal tersebut sudah benar, maka tidak dipertentangkan lagi dengan hal-hal yang sifatnya berupa kemungkinan menurut bahasa.
  4. Prinsip-prinsip utama dalam agama (Ushuluddin), semua telah dijelaskan oleh NABI. Siapapun tidak berhak untuk mengadakan sesuatu yang baru, yang tidak ada contoh sebelumnya, apalagi sampai mengatakan hal tersebut bagian dari agama. ALLAH telah menyempurnakan agama-NYA, wahyu telah terputus dan kenabian telah ditutup, sebagaimana firman ALLAH : " Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu" (QS. Al-Maa-idah: 3) ... Rasulullah bersabda : " Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan darinya, maka amalannya tertolak."
  5. Berseah diri (taslim), patuh dan taat hanya kepada ALLAH dan Rasul-Nya, secara lahir dan bathin. Tidak menolak sesuatu dari AL-Quran dan As Sunnah yang shahih, baik dengan qiyas, perasaan, kasyf (iluminasi atau penyingkapan tabir rahasia sesuatu yang gaib), ucapan seorang syaikh ataupun pendapat imam-imam dan lainnya. ALLH berfirman: " Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS An-Nisaa: 65), juga firman ALLAH " apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH sangat keras hukuman-NYA" (QS. Al-Hasyr: 7)
  6. Dalil Aqli yang benar akan sesuai dengan dalil Naqli. Sesuatu yang pasti dari kedua dalil tersebut, tidak akan bertentangan selamanya. Apabila sepertinya ada pertentangan diantara keduanya maka dalil naqli harus didahulukan
  7. Rasulullah adalah Ma'shum (dipelihara ALLAH dari kesalahan) dan para sahabat secara keseluruhan dijauhkan ALLAH dari bersepakat diatas kesesatan, sebagaimana sabda Rasulullah : " Sesungguhnya ALLAH Ta'ala telah melindungi ummatku dari berkumpul (bersepakat) diatas kesesatan. " Namun secara individu, tidak ada seorang pun diantara mereka yang ma'shum. Jika ada perbedaan diantara mereka maka dikembalikan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
  8. Bertengkar dalam masalah agama itu tercela, akan tetapi berbantahan dengan cara yang baik itu masyru'ah (disyariatkan). Dalam hal yang telah jelas (ada dalil dan keterangannya dalam AL-Quran dan As Sunnah) dilarang berlarut-larut dalam pembicaraan panjang tentangnya, maka wajib mengikuti ketetapan dan menjauhi larangannya. Dan wajib menjauhkan diri untuk berlarut-larut dalam pembicaraan yang memang tidak ada ilmu bagi seorang muslim tentangnya (misalnya tentang sifat ALLAH, qadha dan qadar, tentang ruh dan lainnya, yang ditegaskan bahwa itu termasuk urusan ALLAH. Selanjutnya sudah selayaknya menyerahkan hal tersebut kepada ALLAH. Rasulullah bersabda : "Tidak lah sesat suatu kaum setelah ALLAH memberikan petunjuk atas mereka, kecuali mereka suka berbantah-bantahan." kemudian Rasulullah membacakan ayat: "..Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu, melainkan dengan maksud untuk membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. '"" (QS. Az-Zukhruf : 58)
  9. Kaum Muslimin wajib senantiasa mengikuti manhaj (metode) Al-Quran dan As-Sunnah dalam menolak sesuatu, dalam hal aqidah dan dalam menjelaskan suatu masalah. Oleh karena itu, suatu bid'ah tidak boleh dibahas (dibantah) dengan bid'ah lagi, kekurangan tidak boleh dibantah dengan berlebih-lebihan atau sebaliknya.
  10. Setiap perkara baru yang tidak ada sebelumnya didalam agama adalah Bid'ah. Setiap Bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. Rasulullah bersabda : " Setiap Bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka" dan ALLAH berfirman : " Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain ALLAH yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan ALLAH ? Sekirannya tak ada ketetapan yang menentukan (dari ALLAH) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu akan memperoleh adzab yang amat pedih" (QS- Asy-Syuura: 21)

Thursday, August 13, 2009

Sejarah Munculnya Istilah Ahlus Sunnah Wal Jamaah

E. Sejarah Munculnya Istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

Penamaan istilah ahlus sunnah ini sudah ada sejak generasi pertama islam pada kurun yang dimuliakan ALLAH, yaitu generasi Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in.

Abdullah bin Abbas r.a berkata ketika menafsirkan firman ALLAH
"pada hati yang diwaktu itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): 'kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?' karena itu rasakanlah adzab karena disebabkan kekafiranmu itu" (QS. Ali Imran: 106)

Adapun orang yang putih wajahnya mereka adalah Ahlus Sunnah wal jama'ah, adapun orang yang hitam wajahnya mereka adalah Ahlul Bid'ah dan sesat.

Keudian istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah ini diikuti oleh kebanyakan ulama salaf, diantaranya
  1. Ayyub as-Sikhtiyani (wafat 131 H)
  2. Sufyan ats-Tsaury (wafat 161H)
  3. Fudhail bin Iyadh (wafat 187 H)
  4. Abu Ubaid al-Qasim bin Sallam (157-224 H)
  5. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H)
  6. Imam Ibnu Jarir at-Thabari (wafat 310 H)
  7. Imam Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad ath-Thahawi (239-321 H)

Dengan penukilan tersebut, maka jelaslah bagi kita bahwa lafazh Ahlus Sunnah sudah dikenal dikalangan salaf (generasi awal ummat ini) dan para ulama sesudahnya. Istilah Ahlus Sunnah merupakan istilah yang mutlak sebagai lawan kata Ahlul Bid'ah.

Wednesday, July 22, 2009

Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

D. Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah: Mereka yang menempuh seperti apa yang pernah ditempuh oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Disebut Ahlus Sunnah, karena kuatnya (mereka) berpegang dan berittiba' (mengikuti) Sunnah Nabi dan para sahabatnya.

As-Sunnah menurut bahasa (etimologi) adalah jalan/cara, apakah jalan itu baik atau buruk.

Sedangkan menurut ulama aqidah, As-Sunnah adalah petunjuk yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, baik tentang ilmu, i'tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatan. Dan ini adalah As-Sunnah yang wajib diikuti, orang yang mengikutinya akan dipuji, dan orang yang menyalahinya akan di cela.

Disebut al-Jama'ah, karena mereka bersatu diatas kebenaran, tidak mau berpecah-belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para imam (yang berpegag kepada al-haqq (kebenaran), tidak mau keluar dari jamaah mereka dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan Salaful Ummah.

Al-Jama'ah menurut ulama aqidah adlah generasi pertama ummat ini yaitu kalangan sahabat, Tabi'im, Tabi'ut Tabi'in serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga hari kiamat, karena berkumpul diatas kebenaran.

Jadi Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti sunnah Nabi dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid'ah dalam agama.

Karena mereka adalah orang-orang yang ittiba' kepada sunnah Rasulullah SAW dan mengikuti atsar (jejak salaful ummah), maka mereka disebut juga ahlul hadist, ahlul atsar dan ahlul ittiba'. Disamping itu, mereka juga dikatakan sebagai ath-thaa-ifatul Manshuurah (gikingan yang mendapatkan pertolongan ALLAH), al-Firqatun Naajiyah (golongan yang selamat), Ghurabaa (orang Asing)

Rasulullah bersabda:
"Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu menegakkan perintah ALLAH, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolong mereka dan orang yang menyelisihi mereka sampai datang perintah ALLAH dan mereka tetap diatas yang demikian itu."

"Islam awalnya asing dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah bagi al-Ghurabaa (orang-orang asing)."

"Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang mentaati mereka."

"Yaitu, orang-orang yang senantiasa memperbaiki ummat di tengah-tengah rusaknya manusia."

"Yaitu orang-orang yang memperbaiki Sunnahku (Sunnah Rasullullah) sepeninggalku sesudah dirusak oleh manusia."

Tuesday, July 21, 2009

Aqidah - Definisi Salaf

C. Definisi Salaf

Menurut bahasa, Salaf artinya yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Salaf berarti para pendahulu.
Menurut istilah, Salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat islam ini, yang terdiri dari para Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in dan para imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh ALLAH SWT, sebagaimana hadist Rasulullah.

"Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi'in) kemudian yang sesudahnya (masa tabi'ut tabi'in)"

Menurut al-Qalsyani: "Salafush Shalih" adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Nabi dan menjaga Sunnahnya. ALLAH memilih mereka untuk menemani nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya.

Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata dalam kitabnya, "Penetapan istilah Salaf, tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (tentang aqidah, manhaj, ahlaq dan suluk). Barangsiapa yang pendapatnya sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menegenai aqidah, hukum dan suluknya menurut pemahaman salaf, maka ia disebut salafi meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya. Sebaliknya, barangsiapa pendapatnya menyalahi Al-Quran dan As-Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in".

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, dikatakan juga as-Salafiyyuun karena mereka mengikuti manhaj Salafush Shalih dari Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. Kemudian setiap orang yang mengikuti jejak mereka serta berjalan berdasarkan manhaj mereka disepanjang masa , mereka ini disebut Salafi, karena di nisbatkan kepada Salaf.

Salaf bukan kelompok atau golongan seperti yang dipahami oleh sebagian orang, tetapi merupakan manhaj (sistem hidup dalam ber-aqidah, beribadah, berhukum, berakhlak dan yang lainnya) yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Jadi, pengertian Salaf dinisbatkan kepada orang yang menjaga keselamatan aqidah dan manhaj menurut apa yang dilaksanakan Rasulullah dan para sahabat sebelum terjadinya perselisihan dan perpecahan.

Syaikhul islam Ibnu Taimiyyah (wafat 728H) berkata : " Bukanlah merupakan aib bagi orang yang menampakkan manhaj Salaf dan menisbatkan dirinya kepada Salaf, bahkan wajib menerima yang demikian itu berdasarkan kesepakatan para ulama, karena manhaj salaf tidak lain kecuali kebenaran."

Thursday, July 16, 2009

'AQIDAH

Kita akan mulai pencerahan ini dengan Aqidah Islam yang benar.

Pengertian Aqidah menurut Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

A. Definisi Aqidah.

Aqidah menurut bahasa arab (etimologi) berasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengkokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminology) yang umum, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.

Aqidah islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada ALLAH SWT, dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-NYA, beriman kepada Malaikat-malaikat-NYA, Rasul-rasul-NYA, Kitab-kitab-NYA, hari akhir, takdir baik dan takdir buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama, perkara-perkara yang ghaib , beriman kepada apa yang menjadi ijma (consensus) dari salafush shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih serta ijma salafush shalih

B. Penamaan Aqidah menuruh Ahlus Sunnah

1. Al-Iman
Aqidah disebut juga dengan al-iman, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadits-hadits nabi, karena aqidah membahas rukun imanyang enam dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

2. I,tiqaad dan ‘Aqaa-id
Para ulama ahlus sunnah sering menyebut ilmu aqidah dengan istilah aqidah salaf: Aqidah ahlul atsar dan al-I’tiqaad

3. Tauhid
Aqidah dinamakan juga tauhid karena pembahasannya berkisar seputar tauhid atau pengesaan ALLAH didalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ wa Shifat.

4. As-Sunnah
As-Sunnah artinya jalan. Aqidah Salaf disebut As Sunnah karena para penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabat, di dalam masalah aqidah

5. Ushuluddin dan Ushuluddiyanah
Ushul artinya rukun-rukun iman, rukun-rukun islam dan masalah-masalah yang qath’i serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama

6. A-Fiqhul Akbar
Ini adalah nama lain dari Ushuluddin

7. Asy-Syari’ah
Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT dan Rasul-NYA berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok adalah Ushuluddin (masalah-masalah aqidah)

Mencoba maju....

Assalamualaikum ....

Sudah hampir setahun saya tidak mengupdate blog ini...... setelah merenung... (renung..renung...renung). Saya akan meng-update blog ini lagi...

Tapi spesifik ke pengetahuan syariat islam...sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah dan dijelaskan oleh para sahabat.

Doain aja yach...biar niat baik ini bisa istiqomah....

wassalamualaikum
Fanny

Friday, October 24, 2008

8 KEBOHONGAN SEORANG IBU

Ini hanyalah sebuah renungan kecil tentang kasih sayang seorangibu..silahkan dibaca baek-baek... .

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anaklaki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinyauntukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata:"Makanlah nak, Ibu tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktusenggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dariikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untukpetumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar danmengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, Ibu duduk disampingkudan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakanbekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hatijuga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku.Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata:"Makanlah Nak, Ibu tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANGKEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakakku, ibu pergi kekoperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel. Dari hasiltempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Dikala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masihbertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannyamenempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu tidurlah, sudah malam, besokpagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata:"Cepatlah tidur nak, Ibu tidak Capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergiujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yangtegar dan gigih menungguku di bawah terik matahari selama beberapa jam.Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengansegera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yangdingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasihsayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segeramemberikan gelasku untuk Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata:"Minumlah nak, Ibu tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap Sebagaiayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, Dia harusmembiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kami pun semakin susahdan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat Kondisi keluarga yangsemakin parah, Ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekatrumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetanggayang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara,seringkali menasehati ibuku untuk Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keraskepala tidak mengindahkan nasehat mereka, Ibu berkata:"Saya tidak butuh cinta" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku dan kakakku semuanya bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunyapensiun. Tetapi ibu tidak mau , Ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagiuntuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yangbekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhikebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang Tersebut.Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata:"Ibu masih punya uang" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudianMemperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika. Berkatsebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaanitu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untukmenikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak maumerepotkan anaknya, Ibu berkata kepadaku"Ibu tidak terbiasa" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit Kanker Lambung,harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang SamuderaAtlantik langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku melihatibu yang terbaring lemah di ranjangnya Setelah menjalani operasi. Ibu yangkeliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyumyang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku sehinggaibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambilberlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisiseperti Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata:"Jangan menangis anakku, Ibu tidak sakit" ---------- KEBOHONGAN IBU YANGKEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutupmatanya untuk yang terakhir kalinya.Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasatersentuh dan ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih Ibu"

Coba dipikir-pikir, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita?Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincangdengan ayah ibu kita?Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyaiberibu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian.Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacarkita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah diasudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum?Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?Apakah ini benar?Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Friday, August 22, 2008

Khutbah Monumental Rasulullah SAW menjelang Tibanya Bulan Ramadhan

Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu.Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihinilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihini manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya,Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, "Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian". Lalu Rasulullah melanjutkan khutbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.

Wahai manusia! Barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqiim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari Kiamat.

Barangsiapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barangsiapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.

Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu mereka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.

Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini". Rasul yang mulia menjawab: "Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt."

(Khutbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A)

Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana - Semoga bermanfaat