Friday, October 24, 2008

8 KEBOHONGAN SEORANG IBU

Ini hanyalah sebuah renungan kecil tentang kasih sayang seorangibu..silahkan dibaca baek-baek... .

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anaklaki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinyauntukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata:"Makanlah nak, Ibu tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktusenggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dariikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untukpetumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar danmengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, Ibu duduk disampingkudan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakanbekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hatijuga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku.Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata:"Makanlah Nak, Ibu tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANGKEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakakku, ibu pergi kekoperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel. Dari hasiltempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Dikala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masihbertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannyamenempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu tidurlah, sudah malam, besokpagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata:"Cepatlah tidur nak, Ibu tidak Capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergiujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yangtegar dan gigih menungguku di bawah terik matahari selama beberapa jam.Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengansegera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yangdingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasihsayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segeramemberikan gelasku untuk Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata:"Minumlah nak, Ibu tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap Sebagaiayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, Dia harusmembiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kami pun semakin susahdan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat Kondisi keluarga yangsemakin parah, Ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekatrumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetanggayang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara,seringkali menasehati ibuku untuk Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keraskepala tidak mengindahkan nasehat mereka, Ibu berkata:"Saya tidak butuh cinta" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku dan kakakku semuanya bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunyapensiun. Tetapi ibu tidak mau , Ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagiuntuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yangbekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhikebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang Tersebut.Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata:"Ibu masih punya uang" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudianMemperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika. Berkatsebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaanitu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untukmenikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak maumerepotkan anaknya, Ibu berkata kepadaku"Ibu tidak terbiasa" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit Kanker Lambung,harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang SamuderaAtlantik langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku melihatibu yang terbaring lemah di ranjangnya Setelah menjalani operasi. Ibu yangkeliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyumyang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku sehinggaibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambilberlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisiseperti Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata:"Jangan menangis anakku, Ibu tidak sakit" ---------- KEBOHONGAN IBU YANGKEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutupmatanya untuk yang terakhir kalinya.Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasatersentuh dan ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih Ibu"

Coba dipikir-pikir, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita?Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincangdengan ayah ibu kita?Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyaiberibu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian.Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacarkita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah diasudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum?Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?Apakah ini benar?Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.