Tuesday, July 21, 2009

Aqidah - Definisi Salaf

C. Definisi Salaf

Menurut bahasa, Salaf artinya yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Salaf berarti para pendahulu.
Menurut istilah, Salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat islam ini, yang terdiri dari para Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in dan para imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh ALLAH SWT, sebagaimana hadist Rasulullah.

"Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi'in) kemudian yang sesudahnya (masa tabi'ut tabi'in)"

Menurut al-Qalsyani: "Salafush Shalih" adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Nabi dan menjaga Sunnahnya. ALLAH memilih mereka untuk menemani nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya.

Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata dalam kitabnya, "Penetapan istilah Salaf, tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (tentang aqidah, manhaj, ahlaq dan suluk). Barangsiapa yang pendapatnya sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menegenai aqidah, hukum dan suluknya menurut pemahaman salaf, maka ia disebut salafi meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya. Sebaliknya, barangsiapa pendapatnya menyalahi Al-Quran dan As-Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in".

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, dikatakan juga as-Salafiyyuun karena mereka mengikuti manhaj Salafush Shalih dari Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. Kemudian setiap orang yang mengikuti jejak mereka serta berjalan berdasarkan manhaj mereka disepanjang masa , mereka ini disebut Salafi, karena di nisbatkan kepada Salaf.

Salaf bukan kelompok atau golongan seperti yang dipahami oleh sebagian orang, tetapi merupakan manhaj (sistem hidup dalam ber-aqidah, beribadah, berhukum, berakhlak dan yang lainnya) yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Jadi, pengertian Salaf dinisbatkan kepada orang yang menjaga keselamatan aqidah dan manhaj menurut apa yang dilaksanakan Rasulullah dan para sahabat sebelum terjadinya perselisihan dan perpecahan.

Syaikhul islam Ibnu Taimiyyah (wafat 728H) berkata : " Bukanlah merupakan aib bagi orang yang menampakkan manhaj Salaf dan menisbatkan dirinya kepada Salaf, bahkan wajib menerima yang demikian itu berdasarkan kesepakatan para ulama, karena manhaj salaf tidak lain kecuali kebenaran."

No comments: